DENPASAR, TABLOIDDICTUM.COM – Rektorat Universitas Udayana (Unud) di kawasan Jimbaran, Badung, Bali, digeledah tim penyidik dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Senin pagi, 24 Oktober 2022. Penyidik mengobok – obok rektorat Unud terkait dengan penyelidikan dugaan penyimpangan dalam pemungutan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa jalur mandiri yang saat ini sedang ditangani Kejati Bali.
Tim penyidik Kejati Bali tiba di Rektorat Unud sekitar pukul 09.10 Wita dan langsung menyebar, menuju sejumlah ruangan yang ada dilantai 1 sampai lantai 3. Ruangan yang digeledah tim penyidik diantaranya ruangan kemahasiswaan, perencanaan dan ruangan keuangan.
Sebelumnya, Penyidik Kejati Bali sudah memanggil dan memeriksa lima pejabat Unud atas dugaan penyalahgunaan dana SPI tersebut. Kelima pejabat tersebut diperiksa sesui Surat Perintah Penyelidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Nomor PRINT-998/N.1/Fd.1/09/2022 tertanggal 23 September 2022.
Diketahui, pungutan SPI di Unud bagi mahasiswa jalur mandiri paling sedikit Rp10 juta sampai Rp1,2 miliar. Besaran SPI disesuaikan dengan program studi. Terbesar adalah program studi kedokteran berkisar Rp150 juta sampai Rp1,2 miliar dan berlaku sekali selama kuliah. Besarnya SPI ini sesuai dengan Keputusan Rektor Unud Nomor 476/UN14/HK/2022 tentang Sumbangan Pengembangan Institusi Mahasiswa Baru Seleksi Jalur Mandiri Universitas Udayana Tahun Akademik 2022/2023.
Sumbangan ini bersifat wajib, dimana setiap calon mahasiswa baru Unud yang masuk lewat jalur mandiri harus membayar SPI yang besarannya variatif tergantung program studi dan kelompok SPI. Diktum kedua Keputusan Rektor Unud, Prof I Nyoman Gde Antara yang ditandatangani,1 April 2022 ditegaskan, setiap calon mahasiswa baru seleksi jalur mandiri Universitas Udayana Tahun Akademik 2022/2023 wajib membayar sumbangan pengembangan institusi sesuai dengan kelompok sumbangan pengembangan institusi yang telah ditetapkan. NAN
