DENPASAR, DICTUM – Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan, Polda Bali akan melakukan atensi khusus pengamanan pada malam pergantian tahun 2022 ke 2023. Pengetatan pengamanan dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan pergerakan masyarakat dalam merayakan tahun baru. Kebijakan bahwa masyarakat diperbolehkan merayakan pergantian tahun setelah pandemik COVID-19 melandai. “Momen ini tentu tidak ingin dilewatkan begitu saja oleh masyarakat atau pengusaha terutama di Bali. Sebab kesempatan ini membuka peluang para pengusaha yang sebelumnya terjatuh untuk kembali bangkit karena meningkatnya kunjungan wisatawan untuk liburan,” ujar Kapolda Bali, Kamis (29/12/2022). Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga yang sedang merayakan pergantian tahun, Polda Bali melakukan pengamanan secara ketat.
Untuk melewati pergantian tahun perayaan dengan kembang api menjadi ciri khas dan seperti suatu kewajiban. Oleh karenanya untuk menekan potensi risiko saat pergantian tahun, Polda Bali dan personel gabungan lainnya memaksimalkan pengamanan di beberapa titik.
Ia menjelaskan, ada tiga titik pengamanan yang diatensi secara khusus. Pertama, antisipasi keamanan lokasi wisata dan wilayah dengan kepadatan turis oleh personel gabungan. Polda Bali telah menyiapkan pengamanan untuk perayaan tahun baru 2023 melalui Operasi Lilin Agung 2022 melibatkan sebanyak 1891 personel dan kemudian ditambah 747 personel. Mereka akan disebar dititik-titik tertentu bersinergi dengan 1500 personel gabungan dari TNI, Satpol PP, Pemerintah Daerah, BPBD, dan unsur keamanan lainnya. “Kami selalu menjaga Bali tetap kondisi aman, nyaman dan kondusif bagi kunjungan wisatawan yang menikmati liburan akhir tahun. Kita tahu bahwa situasi saat ini memang khususnya cuaca tidak menentu. Dan mungkin ada cuaca-cuaca ekstrem yang perlu kita waspadai bersama,” ungkapnya.
Kedua, rekayasa lalulintas untuk mengurangi penumpukan arus lalu lintas. Keamanan wilayah wisata ini menjadi fokus utama personel pengamanan gabungan terutama wilayah perairan, perbukitan, dan pegunungan. Di tempat-tempat wisata yang menjadi favorit wisatawan nantinya akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Jajaran Kepolisian Polda Bali telah berkoordinasi dengan penyelenggara dan panitia setempat, yakni agar menyediakan kantong parkir, sehingga tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas.
Selain itu pengamanan juga dilakukan di pintu-pintu masuk Pulau Bali. Hingga saat ini diungkap terjadi peningkatan jumlah orang dan kendaraan yang masuk ke Bali. Pantauan yang dilakukan di Pelabuhan Gilimanuk tercatat adanya peningkatan kendaraan masuk ke Bali, dan sedikit kendaraan keluar Bali. Lain halnya, di Pelabuhan Padangbai kendaraan keluar Bali diungkap Kapolda jutsru lebih banyak dibandingkan kendaraan yang masuk.
“Kepadatan lalu lintas di Bali cukup tinggi. Kami melihat dari bagaimana frekuensi di Gilimanuk, kendaraan-kendaraan yang datang ke Bali ini sudah lebih dari 3000 per harinya,” jelasnya.
Ketiga, penyelenggara acara dengan kembang api diminta lapor ke kepolisian
Sementara itu untuk penyelenggaraan even, Kapolda Bali menekankan agar penyelenggara memperhatikan kapasitas lokasi yang digunakan. Mulai dari tiket yang akan dijual, dan luasan area yang digunakan. Begitu pula dengan perayaan yang disertai kembang api, Irjen Pol Putu Jayan Danu mengimbau agar penyelenggara melaporkan kegiatan tersebut ke kepolisian untuk assessment lebih lanjut. Hingga menyiapkan layanan petugas di lokasi tersebut, sehingga dapat menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan.
Sejauh ini tercatat 31 lokasi akan menggunakan kembang api besar pada perayaan pergantian tahun. Namun yang telah melapor ke Polda Bali hanya 6 penyelenggara. “Itu menjadi bagian yang kami assessment. Di mana tempat akan diselenggarakan. Apa alat keamanan yang harus ada di sana. Itu yang menjadi fokus kami semuanya,” jelasnya.***