Banyak Korban “Jebakan Batman” di Parkir Bandara, Ada Dugaan Pungli, Polisi dan Jaksa Jangan Diam

by Nano Bethan
39 views
Parkir Bandara

BADUNG, Tabloid Dictum.com – Ternyata tidak hanya Horacio Canto, yang menjadi korban “Jebakan Batman” dari penerapan pembayaran menggunakan kartu atau uang elektonok di parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Banyak warga warga Bali juga mengalami apa yang dialami Chris, seorang jurnalis di Bali itu.

Bagaimana tak aneh, masuk bandara dengan membeli kartu uang elektronik dengan saldo Rp50 ribu di pint masuk. Anehnya, ketika di pintu keluar, uang elekronik tersebut tidak bisa digunakan karena  saldo tidak cukup.

Banyaknya korban “Jebakan Batman” ini terjadi  sejak Manajemen Bandara Ngurah Rai Bali menaikan tarif parkir sejak September 2024 lalu. Warga seakan-akan dijebak agar membeli kartu uang elektronik yang disiapkan pihak bandara.

Beberapa kejadian justru terkesan dan diduga pihak bandara “main mata” atau curang. Karena ketika warga atau pengendara ingin top up kartu uang elektronik lain yang dimiliki, petugas gate parkir selalu dijawab tak tersedia. Kecuali kartu yang disediakan bandara.

Mau tak mau warga diharuskan membeli kartu uang elektronik yang disiapkan pihak Bandara Ngurah Rai di gate parkir. Bahkan seorang pengguna jasa parkir di Bandara Ngurah Rai, dari Malang, Jawa Timur, tidak sampai satu jam masuk bandara jemput tamu, dikenakan pembayaran parkir sebesar Rp 75 ribu.

Ada juga harus membayar sampai ratusan ribu rupiah  ketika menggunakan fasilitas parkir Bandara Ngurah Rai tidak sampai tiga jam.

Baca juga: Bayar  Gunakan Uang Elektornik, “Jebakan Batman” di Parkir Bandara Ngurah Rai Bali

Kejadian yang dialami  pengguna parkir bandara asal Malang, Jawa Timur, Minggu 19 Januari 2024 lalu. Ia menyebut harga parkir Bandara Ngurah Rai sangat mahal. Karena tak sampai satu jam berada di parkir harus membayar Rp 75 ribu. Saat itu ia menjemput tamu di kedatangan domestik dari Surabaya.

“Parkir di Bandara Ngurah Rai mahal banget. Saya tak sampai satu jam, karena hanya masuk jemput teman, saya harus bayar Rp 75 ribu,” kata warga Malang yang tak ingin namanya ditulis ini.

Beberapa kejadian yang dialami warga akhirnya menjadi atensi serius PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai Bali. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,  Ahmad Syaugi Shahab langsung meminta petugas untuk cek ke lapangan.

Melalui Humas Bandara Ngurah, Yuris menjelaskan jika petugas sementara melakukan pengecekan lapangan. “Terkait yang ditanyakan ke Pak GM (Angkasa Pura), mohon waktu sedang kami cek di lapangan, terima kasih,” kata Yuris kepada awak media, Minggu 19 Januari 2025.

Sementara itu pengguna jasa parkir bandara yang menjadi korban “Jebakan Batman” berharap Aparat Penegak Hukum (APH)  seperti Kejaksaan dan Kepolisian harus bersikap. Menurut mereka, itu pungutan liar yang dikemas cantik memanfaatkan kartu uang elektonik. Sejak diberlakukan pembayaran elektronik, sudah berapa banyak uang yang pihak pemegang otoritas parkir pungut secara tidak sah dari masyarakat yang masuk ke bandara maupun pengguna fasilitas parkir.  NAN

 

Berita Terkait